Rabu, 25 Desember 2013

Bandung Bondowoso

Tema : Kekuasaan

                Pada zaman dahulu kala terdapat sebuah kerajaan Prambanan,yang diperintah oleh seorang raja yang jahat bernama Prabu Baka, setiap kali panen,semua hasil harus diserahkan kepadanya. Raja ini mempunyai seorang putri yang cantik jelita bernama Putri Roro Jonggrang, karena kecantikannya banyak raja dan pangeran yang melamarnya untuk dijadikannya permaisuri,namun sang putri menolak semua lamaran itu,karena sang putri hanya mau bersuamikan raja yang melebihi kerajaan prambanan.
                Kekejaman kerajaan prabu baka membuat Negara tetanggga yaitu kerajaan Pengging menjadi risau. Raja Pengging Prabu Anglingdriya memutuskan untuk menghentikan kekejaman dan keserakahan Prabu Baka, dengan memerintahkan putranya, Pangeran Damarmaya perang tanding dengan Prabu Baka. Demi tugas negara meskipun dengan berat hati Pangeran berpesan pada istrinya jika ia melahirkan seorang putra namailah putranya Bandung.
            Bandung dirawat oleh neneknya dalam bermacam ketrampilan sebagaimana layaknya seorang putra raja. Suatu hari, bandung bertanya kepada neneknya, siapa ayahnya dan dimana keberadaannya. Sang nenek menjawab bahwa ayahnya sedang menunaikan satu tugas negara yang berat yakni harus dapat mengalahkan seorang raja yang sakti tapi kejam. Lalu bandung meminta izin kepada neneknya untuk menyusul ayahnya dan untuk membantu ayahnya. Dan neneknya mengizinkan Bandung untuk membantu ayahnya.
            Akhirnya bandung pun pergi di temani oleh paman Subur, pengawal istana yang setia. Mereka berjalan, dan sekali-kali menghentikan perjalanannya untuk istirahat. Mereka pun sampai di hutan Bondowoso. Mereka di hadang oleh Raja Jin penguasa hutan Bondowoso, dan yang berniat untuk memakan Bandung. Namun Bandung pun melawan raja jin tersebut, dan akhirnya Bandung berhasil menaklukan Raja Jin itu. Raja jin itu meminta agar Bandung merubah namanya menjadi Bandung Bondowoso sebagai pengabdiannya pada Bandung.
            Mereka melanjutkan perjalanannya menuju Kerajaan Prambanan, di dekat perbatasan Kerajaan Prambanan mereka melihat sebuah lapangan yang di sana terdapat 2 orang bertarung. Penduduk sekitar berkata bahwa 2 orang yang beradu kesaktian tersebut telah berlangsung selama berbulan-bulan, namun belum ada yang kalah. Dan Paman Subur berkata pada Bandung Bondowoso bahwa salah satu yang bertarung itu adalah ayahnya. Pangeran Damarmaya melawan Prabu Baka yang kejam itu. Untuk menghentikan pertandingan itu Bandung menyebar pasir ke arah kedua orang yang sedang bertanding tersebut. Sebagai kesatria, mereka hanya bertanding di siang hari saja.
            Setelah peperangan, Paman Subur menceritakan bahwa Bandung adalah anak Pangeran Damarmaya yang ingin membantu ayahnya melawan kekejaman Prabu Baka. Dan Bandung meminta izin ayahnya, Pangeran Damarmaya untuk mengadu kesaktian dengan Prabu Baka. Esok harinya Bandung bertanding melawan Prabu Baka mewakili ayahnya. Dalam pertandingan yang seru itu akhirnya Prabu Baka dapat dikalahkan oleh Bandung Bondowoso.
            Setelah itu, Bandung ingin melihat Kerajaan Prambanan. di Kerajaan Prambanan Bandung melihat Putri Roro Jonggrang yang sedang menangis mendengar kekalahan dan kematian ayahnya, dan bandung berusaha menghibur putrid roro jongrang dengan menawarkan diri sebagai pelindungnya, tetapi
Roro Jonggrang menolaknya dengan tegas. Tetapi sebagai orang yang menguasai Kerajaan Prambanan, Bandung menyatakan bahwa ia berhak memperistri Roro Jonggrang dan roro jonggrang pun tidak berdaya. Akan tetapi, Roro Jonggrang menerima lamaran Bandung dengan syarat minta dibuatkan seribu candi yang harus diselesaikan dalam satu malam
            Untuk mewujudkan keinginan Putri Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso meminta bantuan Jin taklukannya untuk membantu membuatkan seribu candi dalam satu malam, tetapi putrid roro jongrang mengetahuinya. Menjelang tengah malam Roro Jonggrang turun ke desa-desa sekitar tempat candi dibangun, ia menyuruh orang-orang desa untuk bangun dan menumbuk padi dan bekerja seperti seolah-olah sudah fajar menyingsing. Dari sebelah timur tempat candi dibangun Roro Jonggrang menyuruh
membakar tumpukan-tumpukan jerami seolah cahayanya seperti matahari akan terbit. Mendengar suara lesung itu, membuat makhluk halus ketakutan dan meninggalkan Bandung Bodowoso yang sedang membangun candi. Roro jonggrang pun menyuruh dayang-dayangnya untuk menghitung berapa banyak candi yang telah berhasil di buat oleh prabu baka. Ternyata, hanya ada 999 candi yang berhasil dibuatnya. Roro jonggrang sangat gembira mendengarnya. Tapi bandung bondowoso mengetahui bahwa roro jonggrang berbuat curang.
            Bandung Bondowoso bertanya pada Roro Jonggrang, ”Mengapa Putri sangat gembira?” Secara tidak sadar Roro Jonggrang menjawab, ”Aku gembira candi yang engkau buat kurang satu.” Mendengar jawaban Roro Jonggrang melecehkan itu Bandung sangat marah. Kemudian mengerahkan segala kesaktiannya berteriak dan mengutuk, ”Jika begitu aku kutuk kamu untuk menjadi candi yang keseribu!”
Kutukan itu dikabulkan oleh dewata, maka Roro Jonggrang menjadi candi yang indah. Semenjak itu candi itu disebut candi ”Roro Jonggrang”. Sedangkan candi yang mengelilinginya disebut candi Sewu.
  
Hal-hal yang menarik
Setelah mengalahkan prabu baka, bandung bondowoso berani menawarkan diri untuk menjadi pelindungnya dan melamar putrid roro jonggang, karena telah berhasil mengambil alih kekuasaan kerajaan prambanan. Tetapi putrid roro jonggrang ingin  menolaklamaran itu secara halus dengan cara menyuruh bandung bondowoso untuk membuat 1000 candi dalam waktu satu malam. Dengan bantuan jin yang telah di taklukkannya,bandung bondowoso manerima permintaan tersebut. Roro  jonggrang cemas bandung bondowoso dapat menyelesaikan permintaan tersebut dengan bantuan makhluk gaib. Roro jonggrang menyruh orang-orang desa untuk bangun dan menumbuk padi seperti halnya kegiatan mereka pada pagi hari dan dari sebelah timur tempat candi di bangun di bakarlah tumpukan jerami seolah-olah cahayanya bagaikan fajar di pagi hari,agar jin yang membantu bandung bondowoso ketakutan. Dan setelah dayang-dayang roro jonggrang menghitung jumlah candi yang di buat ternyata hanya berjumlah 999 buah, yang berarti kurang satu dari perjanjiannya dengan putrid roro jonggrang.

Nilai-nilai yang terkandung
·         Nilai budaya
Karena untuk menghentikan sifat Raja Prabu Baka yang kejam pada rakyatnya, damarmaya pun menantang dengan cara mengadu kesaktiannya.
·         Nilai etika
Sebagai penguasa, Raja prabu sebaiknya tidak boleh semenah-menah terhadap rakyatnya.
·         Nilai sosial
Bandung tidak dapat pergi menemui ayahnya tanpa di temani oleh pengawal istanya, Paman Subur.
·         Nilai pendidikan
Kita harus berbuat baik pada siapapun, sekalipun kita adalah seorang penguasa. Agar tidak ada yang membenci kita.

Amanat
Janganlah menjadi penguasa yang bertindak sewenang-wenang teerhadap kekuasaannya seperti Prabu Baka, karena hal itu dapat membuat kita dibenci oleh banyak orang dan akan merugikan diri sendiri.

0 Omelan:

Posting Komentar