Tampilkan postingan dengan label Ibnu Sina. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ibnu Sina. Tampilkan semua postingan

Rabu, 25 Desember 2013

Pink, Delicious, and Aromatic from Pangkep, Called CAO

Cao is typical food from Pangkep. It made from shrimp or little fish which the colour is pink. In the process, give salt and yeast in order that it can be durable. Cao isn’t original name from this food but the name from China. although the name from China, but the food was there before a culturation with china happen. Usually the people make it for there refrigerator. But, now the people still eat it because the taste is so unique.
source : http://riskynurhikmayani.blogspot.com/2012/06/pangkep-kabupaten-kepulauan-paling.html

How To Cook CAO
  1. First, prepare all of tools and ingredients.
  2. After that, heat the cooking oil.
  3. Slice the union, and pour into the heat cooking oil. Fry until it smell. Pour water sufficiently for make it delicious.
  4. Next pour cao into fry pan, heat it until boil.
  5. Finally, cao ready to served. It will be more delicious if we eat it together with cucumber or green banana.

Bandung Bondowoso

Tema : Kekuasaan

                Pada zaman dahulu kala terdapat sebuah kerajaan Prambanan,yang diperintah oleh seorang raja yang jahat bernama Prabu Baka, setiap kali panen,semua hasil harus diserahkan kepadanya. Raja ini mempunyai seorang putri yang cantik jelita bernama Putri Roro Jonggrang, karena kecantikannya banyak raja dan pangeran yang melamarnya untuk dijadikannya permaisuri,namun sang putri menolak semua lamaran itu,karena sang putri hanya mau bersuamikan raja yang melebihi kerajaan prambanan.
                Kekejaman kerajaan prabu baka membuat Negara tetanggga yaitu kerajaan Pengging menjadi risau. Raja Pengging Prabu Anglingdriya memutuskan untuk menghentikan kekejaman dan keserakahan Prabu Baka, dengan memerintahkan putranya, Pangeran Damarmaya perang tanding dengan Prabu Baka. Demi tugas negara meskipun dengan berat hati Pangeran berpesan pada istrinya jika ia melahirkan seorang putra namailah putranya Bandung.
            Bandung dirawat oleh neneknya dalam bermacam ketrampilan sebagaimana layaknya seorang putra raja. Suatu hari, bandung bertanya kepada neneknya, siapa ayahnya dan dimana keberadaannya. Sang nenek menjawab bahwa ayahnya sedang menunaikan satu tugas negara yang berat yakni harus dapat mengalahkan seorang raja yang sakti tapi kejam. Lalu bandung meminta izin kepada neneknya untuk menyusul ayahnya dan untuk membantu ayahnya. Dan neneknya mengizinkan Bandung untuk membantu ayahnya.
            Akhirnya bandung pun pergi di temani oleh paman Subur, pengawal istana yang setia. Mereka berjalan, dan sekali-kali menghentikan perjalanannya untuk istirahat. Mereka pun sampai di hutan Bondowoso. Mereka di hadang oleh Raja Jin penguasa hutan Bondowoso, dan yang berniat untuk memakan Bandung. Namun Bandung pun melawan raja jin tersebut, dan akhirnya Bandung berhasil menaklukan Raja Jin itu. Raja jin itu meminta agar Bandung merubah namanya menjadi Bandung Bondowoso sebagai pengabdiannya pada Bandung.
            Mereka melanjutkan perjalanannya menuju Kerajaan Prambanan, di dekat perbatasan Kerajaan Prambanan mereka melihat sebuah lapangan yang di sana terdapat 2 orang bertarung. Penduduk sekitar berkata bahwa 2 orang yang beradu kesaktian tersebut telah berlangsung selama berbulan-bulan, namun belum ada yang kalah. Dan Paman Subur berkata pada Bandung Bondowoso bahwa salah satu yang bertarung itu adalah ayahnya. Pangeran Damarmaya melawan Prabu Baka yang kejam itu. Untuk menghentikan pertandingan itu Bandung menyebar pasir ke arah kedua orang yang sedang bertanding tersebut. Sebagai kesatria, mereka hanya bertanding di siang hari saja.
            Setelah peperangan, Paman Subur menceritakan bahwa Bandung adalah anak Pangeran Damarmaya yang ingin membantu ayahnya melawan kekejaman Prabu Baka. Dan Bandung meminta izin ayahnya, Pangeran Damarmaya untuk mengadu kesaktian dengan Prabu Baka. Esok harinya Bandung bertanding melawan Prabu Baka mewakili ayahnya. Dalam pertandingan yang seru itu akhirnya Prabu Baka dapat dikalahkan oleh Bandung Bondowoso.
            Setelah itu, Bandung ingin melihat Kerajaan Prambanan. di Kerajaan Prambanan Bandung melihat Putri Roro Jonggrang yang sedang menangis mendengar kekalahan dan kematian ayahnya, dan bandung berusaha menghibur putrid roro jongrang dengan menawarkan diri sebagai pelindungnya, tetapi
Roro Jonggrang menolaknya dengan tegas. Tetapi sebagai orang yang menguasai Kerajaan Prambanan, Bandung menyatakan bahwa ia berhak memperistri Roro Jonggrang dan roro jonggrang pun tidak berdaya. Akan tetapi, Roro Jonggrang menerima lamaran Bandung dengan syarat minta dibuatkan seribu candi yang harus diselesaikan dalam satu malam
            Untuk mewujudkan keinginan Putri Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso meminta bantuan Jin taklukannya untuk membantu membuatkan seribu candi dalam satu malam, tetapi putrid roro jongrang mengetahuinya. Menjelang tengah malam Roro Jonggrang turun ke desa-desa sekitar tempat candi dibangun, ia menyuruh orang-orang desa untuk bangun dan menumbuk padi dan bekerja seperti seolah-olah sudah fajar menyingsing. Dari sebelah timur tempat candi dibangun Roro Jonggrang menyuruh
membakar tumpukan-tumpukan jerami seolah cahayanya seperti matahari akan terbit. Mendengar suara lesung itu, membuat makhluk halus ketakutan dan meninggalkan Bandung Bodowoso yang sedang membangun candi. Roro jonggrang pun menyuruh dayang-dayangnya untuk menghitung berapa banyak candi yang telah berhasil di buat oleh prabu baka. Ternyata, hanya ada 999 candi yang berhasil dibuatnya. Roro jonggrang sangat gembira mendengarnya. Tapi bandung bondowoso mengetahui bahwa roro jonggrang berbuat curang.
            Bandung Bondowoso bertanya pada Roro Jonggrang, ”Mengapa Putri sangat gembira?” Secara tidak sadar Roro Jonggrang menjawab, ”Aku gembira candi yang engkau buat kurang satu.” Mendengar jawaban Roro Jonggrang melecehkan itu Bandung sangat marah. Kemudian mengerahkan segala kesaktiannya berteriak dan mengutuk, ”Jika begitu aku kutuk kamu untuk menjadi candi yang keseribu!”
Kutukan itu dikabulkan oleh dewata, maka Roro Jonggrang menjadi candi yang indah. Semenjak itu candi itu disebut candi ”Roro Jonggrang”. Sedangkan candi yang mengelilinginya disebut candi Sewu.
  
Hal-hal yang menarik
Setelah mengalahkan prabu baka, bandung bondowoso berani menawarkan diri untuk menjadi pelindungnya dan melamar putrid roro jonggang, karena telah berhasil mengambil alih kekuasaan kerajaan prambanan. Tetapi putrid roro jonggrang ingin  menolaklamaran itu secara halus dengan cara menyuruh bandung bondowoso untuk membuat 1000 candi dalam waktu satu malam. Dengan bantuan jin yang telah di taklukkannya,bandung bondowoso manerima permintaan tersebut. Roro  jonggrang cemas bandung bondowoso dapat menyelesaikan permintaan tersebut dengan bantuan makhluk gaib. Roro jonggrang menyruh orang-orang desa untuk bangun dan menumbuk padi seperti halnya kegiatan mereka pada pagi hari dan dari sebelah timur tempat candi di bangun di bakarlah tumpukan jerami seolah-olah cahayanya bagaikan fajar di pagi hari,agar jin yang membantu bandung bondowoso ketakutan. Dan setelah dayang-dayang roro jonggrang menghitung jumlah candi yang di buat ternyata hanya berjumlah 999 buah, yang berarti kurang satu dari perjanjiannya dengan putrid roro jonggrang.

Nilai-nilai yang terkandung
·         Nilai budaya
Karena untuk menghentikan sifat Raja Prabu Baka yang kejam pada rakyatnya, damarmaya pun menantang dengan cara mengadu kesaktiannya.
·         Nilai etika
Sebagai penguasa, Raja prabu sebaiknya tidak boleh semenah-menah terhadap rakyatnya.
·         Nilai sosial
Bandung tidak dapat pergi menemui ayahnya tanpa di temani oleh pengawal istanya, Paman Subur.
·         Nilai pendidikan
Kita harus berbuat baik pada siapapun, sekalipun kita adalah seorang penguasa. Agar tidak ada yang membenci kita.

Amanat
Janganlah menjadi penguasa yang bertindak sewenang-wenang teerhadap kekuasaannya seperti Prabu Baka, karena hal itu dapat membuat kita dibenci oleh banyak orang dan akan merugikan diri sendiri.

Ati Raja

Se’re-se’re ji batara baule
Ati raja naki jai pa’nganroi baule ri kodong
Rajale elele kereaminjo
Ati-ati raja
Ni tarima pappala’na aule
Mannamo kiminjai aule
Ati raja kipanai… ri palatta ri kodong
Raja elele ta’bale tommo
Ati-ati raja, tabatara tangkellai aule
"Hanya ada 1 Tuhan, tempat kita semua menyembah. Di mana akan di terima segala yang di permohonan. Walaupun telah memohon, tetapi tidak akan jadi. Jika tuhan tidak menghendaki."

Kingdom Protista

ALGA
Alga (jamak Algae) adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki "organ" seperti yang dimiliki tumbuhan (akarbatangdaun, dan sebagainya). Karena itu, alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan bertalus.

Istilah ganggang pernah dipakai bagi alga, namun sekarang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di air lainnya, sepertiHydrilla.
Dalam taksonomi yang banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi dimasukkan dalam satu kelompok divisi atau kelas tersendiri, namun dipisah-pisahkan sesuai dengan fakta-fakta yang bermunculan saat ini. Dengan demikian alga bukanlah satu kelompok takson tersendiri.
Kelompok-kelompok alga
Dalam pustaka-pustaka lama, alga selalu gagal diusahakan masuk dalam satu kelompok, baik yang bersel satu maupun yang bersel banyak. Salah satu contohnya adalah pemisahan alga bersel satu (misalnya Euglena ke dalam Protozoa) dari alga bersel banyak (ke dalamThallophyta). Belakangan disadari sepenuhnya bahwa pengelompokan sebagai satu klad tidak memungkinkan bagi semua alga, bahkan setelah dipisahkan berdasarkan organisasi selnya, karena sebagian alga bersel satu lebih dekat berkerabat dengan alga bersel banyak tertentu.
Saat ini, alga hijau dimasukkan ke dalam kelompok (klad) yang lebih berdekatan dengan semua tumbuhan fotosintetik (membentuk kladViridiplantae). Alga merah merupakan kelompok tersendiri (Rhodophycophyta atau Rhodophyceae); demikian juga alga pirang (Phaeophycophyta atau Phaeophyceae) dan alga keemasan (Chrysophyceae).
Alga prokariotik
Alga biru-hijau kini dimasukkan sebagai bakteri sehingga dinamakan Cyanobacteria ("bakteri biru-hijau", dulu disebut Cyanophyceae, "alga biru-hijau") Dengan demikian, sebutan "alga" menjadi tidak valid. Cyanobacteria memiliki struktur sel prokariotik seperti halnya bakteri, namun mampu melakukan fotosintesis langsung karena memiliki klorofil. Sebelumnya, alga ini bersama bakteri masuk ke dalam kerajaanMonera. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya diketahui bahwa ia lebih banyak memiliki karakteristik bakteri sehingga dimasukkan ke dalam kelompok bakteri benar (Eubacteria). Sebagai tambahan, beberapa kelompok organisme yang sebelumnya dimasukkan sebagai bakteri, sekarang malah dipisahkan menjadi kerajaan tersendiri, Archaea.
Alga eukariotik
Jenis-jenis alga lainnya memiliki struktur sel eukariotik dan mampu berfotosintesis, entah dengan klorofil maupun dengan pigmen-pigmen lain yang membantu dalam asimilasi energi.
Dalam taksonomi paling modern, alga-alga eukariotik meliputi filum/divisio berikut ini. Perlu disadari bahwa pengelompokan semua alga eukariotik sebagai Protista dianggap tidak valid lagi karena sebagian alga (misalnya alga hijau dan alga merah) lebih dekat kekerabatannya dengan tumbuhan daripada eukariota bersel satu lainnya.
§ Archaeplastida : Regnum Viridiplantae atau Plantae (tumbuhan):
§  Filum Chlorophyta (alga hijau)
§  Filum Charophyta (alga hijau berkarang)
§  Archaeplastida : Regnum incertae sedis
§  Filum Rhodophyta (alga merah)
§  Archaeplastida : Regnum incertae sedis
§  Filum Glaucophyta
§  Superregnum Cabozoa: Regnum Rhizaria:
§  Filum Cercozoa
§  Kelas Chlorarachnia
§  Superregnum Cabozoa: Regnum Excavata:
§  Filum Euglenozoa
§  Regnum Chromalveolata: Superfilum Chromista
§  Filum Heterokontophyta (atau Heterokonta)
§  Kelas Bacillariophyceae (Diatomae)
§  Kelas Axodina
§  Kelas Bolidomonas
§  Kelas Eustigmatophyceae
§  Kelas Phaeophyceae (alga coklat)
§  Kelas Chrysophyceae (alga keemasan)
§  Kelas Raphidophyceae
§  Kelas Synurophyceae
§  Kelas Xanthophyceae (alga pirang)
§  Filum Cryptophyta
§  Filum Haptophyta
§  Regnum Chromalveolata: Superfilum Alveolata
§  Filum Dinophyta (atau Dinoflagellata)
 (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Alga )

GANGGANG
Ganggang merupakan tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang dan daun yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Tubuhnya terdiri atas satu sel (uniseluler) dan ada pula yang banyak sel (multi seluler). Yang Uniseluler umumnya sebagai Fitoplankton sedang yang multiseluler dapat hidup sebagai Nekton, Bentos atau Perifiton.
Habitat alga adalah air atau di tempat basah, sebagai Epifit atau sebagai Endofit.
Ganggang berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif.

BERDASARKAN PERBEDAAN PIGMEN, GANGGANG DIBAGI MENJADI 4 DIVISIO
1.
CLOROPHYTA (ganggang hijau)
Mengandung pigmen hijau, yaitu klorofil
Contoh :
- Chlamydomonas sp.
- Chlorella sp.
- Euglena sp. Volvox sp. mahluk transisi antara ganggang dan protozoa
2.
CHRYSOPHYTA (ganggang keemasan)
Memiliki pigmen Karoten, disamping adanya klorofil.
Contohnya yang paling umum adalah Navicula sp. (Ganggang kresik = Diatomae), ganggang ini mengandung zat kersik yaitu silikat. Tanah yang mengandung ganggang ini disebut Tanah Diatom, baik sekali sebagai bahan lapisan pada dinamit, dapat pula digunakan sebagai bahan penggosok, saringan dan lain-lain.
3.
PHAEOPHYTA (ganggang pirang=ganggang coklat)
Memiliki pigmen Fikosantin, disamping adanya klorofil. Semua anggotanya hidup di laut.
Contohnya:
- Turbinaria australis
- Sargassum siliquosum
- Fucus vesiculosus (bahan pewarna alami)

Beberapa jenis ganggang ini menghasil-kan Asam Alginat yang berguna bagi industri tekstil dan makanan sebagai zat warna.

4.
RHODOPHYTA (ganggang merah)
Memiliki pigmen Fikoeritrin, di samping ada-nya klorofil.
Contohnya:
- Eucheuma spinosum, merupakan penghasil agar-agar.
- Gracillaria sp., menghasilkan bahan untuk pembuatan kosmetika

Rabu, 12 Oktober 2011

Kribsi at Sumpang Bita

On Tuesday, one of subject in Ibnu Sina class is Local content. That day teacher of local content gave us a task about one of beautiful place, Sumpang Bita. After divided the group and their respective duties, Local Content’s time was over. But we were still debated about our planning to Sumpang Bita together. The result of that debated is all of Ibnu Sina’s students went to Sumpang Bita on Sunday, March 27 2011. We were fun, because it’s first time we were went to one place together. And after we went to Sumpang Bita, we went to Rizky’s house not far from Sumpang Bita. 



That day arrives, we were promised to assemble in front of school at seven o’clock. But as our imagine, we went to Sumpang Bita at nine o’clock. All boys and some girl in Ibnu Sina used motorcycle, and 9 persons used Mita’s car, and the other used public transportation, Included me. And we were arrived at Sumpang Bita, and Igi managed tickets for us. After that, we were entered to Sumpang Bita area. Our destination was the Cave of Sumpang Bita. But we must passed a few meters, and ± 1000 steps to went to the cave. On the way, rain was came and we were ran to shelter. Until there were one friend got damaged of his sandal, and we were laughing him. when the rain began to subside, we were continued our the journey. Because the rain, the steps was slick. So we must be careful to climb the steps. But, it’s made the legs quickly tired. And than we decided to take a rest in the rest place near from Sumpang Bita’s pond. In there, some friends would stayed in the rest place because they’re cannot continued the journey until the cave. So they’re stay and keep our bag.


And we were continued our journey, sometime we take a rest on the way. And than we arrived in the cave. In the cave already the student of collage from history faculty. We were search our topic to presentation our group, fortunately the student of collage would helped us. Not only Local content, but also we can learnt the history. Because in the cave there was pra-history heritage. But the cloud around the cave was cloudy, so we must fasted to finish our task and back. After all was finish, we went to the rest place which there was our friends in there. Because the steps was still slick, so we must be careful to descend the steps. Descend the steps more easy that climb the steps. And we arrived in the rest place, not many time we were called friends in the rest place to back. Not far from the rest place, Zakiah was slip. Reflex, I was laughing her. But in the same step, I was also slip. So all my friends looked at me and laughing me, I’m shy at the time. After that, we were already go to Rizki’s house. It’s the memorable experience, and I don’t want to forget it. Never ever, because it’s a part of my life story. 

Sorry kalo postingan yang ini BULEpotan bahasanya, maklumi lah gadis manis ini. Gue cuma cewe Bugis yang manis nan mempesona *mari sama-sama kita mengheningkan cipta*. GNA :)

Jumat, 07 Oktober 2011

Ibsi's Video Part I

Hey guys, sekarang gue (a.n Qadria Chandra D.M.) udah jadi anak kelas 2 SMA *agak serius ngomongnya*. Yup, berarti gue mesti berpisah sama personil nya Ibnu Sina Class *girl band or boy band?* . Kurang lebih setahun gue sama mereka, bikin banyak kenangan. Keraton Ibnu Sina atau yang biasa kami panggil Kribsi udah kayak rumah ke-2 bagi gue. Yah gimana enggak, hampir tiap hari gue tinggal di kelas itu, dan di itung-itung waktu gue lebih banyak di kelas itu. Udah pastilah gue punya banyak kenangan sama personilnya Kribsi, baik yang nyata maupun yang tidak nyata *nah loh? jengjengjengg*.
Video yang mau gue share ke kalian ini video waktu kami-kami *huh?* lagi ngerujak di bangku belakang, nah itu di "lakukan" sebelum kami-kami *huhh?* ke pembukaan Porda Sul-Sel ke-14 di Stadion yang ber'mil-mi jauhnya dari sekolah kami *nah, baru bener*. And the finally, kami (anak Kribsi) dateng ke pembukaan di Stadion dengan kesan yang begitu menggoda, tangan dan mulut berbau TERASI. Tapi kami berusaha PeDe biar bau terasi sekalipun, bahkan ada beberapa oknum yang menggunakan "Minyak Nyongnyong" sebelum ke Stadion *bayangkan!!!*. Tadinya seh gue mau nge-share video yang isinya beberapa foto kegiatan Kribsi, tapi karena jaringan lagi lemot, mungkin pengaruh cuaca atau ada seseorang yang membeli sinyal si Provider hingga hanya menyisakan sepucuk sinyal yang itupun harus di bagi lagi *sadar Cha!!!*. Kata anak-anak *emaknya siapa?* mereka bisa nangis gara-gara liat video itu. Hahaha apaan sih? *lari ke sudut kamar, menangis terbahak-bahak*. Okedeh yah, cekidot meQ :')




Minggu, 05 Desember 2010

Sabtu ge'je

Sabtu, 4 Desember 2010.
Tepat pukul 06.45 saya pergi menuntut ilmu, kurang dari 15 menit dah nyampe di bangunan yang terdapat banyak murid beserta gurunya. Turun dari kereta kencananya Cinderella, saya di sambut dengan pemandangan sekolah yang seperti biasanya. Ada guru yang menyambut di dekat gerbang, dengan di hiasi murid-murid yang menunduk untuk mencari seonggok sampah (padahal 7 lembar, napa jadi seonggok?). “yahh, ga lucu ne. masa gw telat?” Tanya hatinya si ciput. Gimana ga heran, tuh sekolah sepi banget. Ya udah abis menjalankan wajib setor, yah langsung aja ke keraton. Di dalem keraton juga masih sepi uyy, Cuma ada si sultan dan beberapa bawahannya. Namun pagi itu si dayang selir belum dateng(nah loh?). ehh, ga lama langsung aja ada sebuah suara yang kedengeran dari lobby sekolah. “wahh, ternyata di panggil apel. Mmakkk… cepet banget!”. Yowwesss, hanya beberapa menit saja dah pada numpul di lapangan. Waktu apel pagi, tuk kesekian kalinya Ibnu Sina dengan bangga menyumbangkan beberapa Mr. dan Mrs. Late 2010. Termasuk cikka ku yang menjadi salah satu kandidatnya, emang seh pagi itu suasana kurang ngedukung. Bayangin aja, yang malemnya hujan, trus pagi-paginya kan adem ayem gitu. Ngedukung  setan-setan ngedudukin mata para manusia yang kurang beriman (kyak gw ga yak?). nah, udah itu kan selesai dengan urusan tralala-trilili.
Jam pertama kami tuh sosiologi, tadi tuh bu guru cuma ngejelasi materi buat ulangan semester doang. Seperti biasanya, anak bangku belakang yang manis, sopan, santun, nan anggun ngebanyol dan sok heboh bareng. Alhasil, materi yang di jelasin si ibu lewat begitu aja “hwuuuusshh…”. Ga lama abis ngejelasin ternyata ada moment dimana para siswa-siswi yang di beri kepercayaan untuk remedy tuh boleh menebus dosa-dosanya (jiaahh!!!). Dengan seriusnya si ciput teuteup asik ngebanyol ma 2 makhluk yang bernama bie dan bhobol, si ciput yang emang dasarnya anak paling imut, ber-badan portable (gampang di tenteng, haahaha), duduk di tengah. Si bie berkata “ehh… ndak remed ko?”, dengan tatapan penuh arti, pesan, kesan, dan kritik si ciput menjawab “ahh? Apa?”. Tuh 2 orang juga ngerespon yang sama, yaitu CUEK tekkewer-kewerrr. Dan mereka pun melanjutkan kegiatan sakralnya itu, ga lama kemudian si ciput sadar bahwa dirinya adalah salah satu siswi yang memiliki dosa pada pelajaran sosio, yaitu REMED ulhar 1. Aduhhh, sangking lemotnya. Ciput teriak dengan sok hebohnya. “emmakkkk… remed kwa, remed kwa ‘eee”. Dasar emang heboh, dari bayi aja kalo nangis bikin 1 blok pada bangun. Namun dengan semangat dan masukkan dari si mba’ cuppy, ciput pun menyelesaikan tugasnya itu.
Jam kedua tuh ekonomi, kami ru MID ne. ehh ga nyangka aja, ga lama abis remed dah ada hasil. Pada teriak tralala-trilili dan kocar-kacir dah isinya kelas. Si ciput mah Cuma bisa baca-baca ke arah pengumuman, sambil pasrah kalo remed lagi(tuk’ kesekian kalinya). Loh, tuh dapet nilai yang pas-pasan. Liat nomornya, loh nomor 18 loh. Itukan anunya ciput, wahh tanpa kendali si ciput pun langsung memeluk sambil berguling-guling (ga separah itu seh) ma si bhobol. Jiaahahah si ciput kgak remed ekonomi cuyy…
Langsung loncat aja dah ke jam terakhir, Chemistry. Lanjut ke bimbel yang ngembat jam ngantuk, ehh jam terakhir denk… bapak guru bertanya “koefisien tuh menunjukkan apaaa?”. Lalu ank-anak menjawab berdasarkan pendapatnya masing-masing. Lalu ada 2 makhluk ga jelan tapi anggun menjawab bersama-sama “untuk menunjukan jumlah senyawa pak”. Seketika suasana kelas Ibnu Sina hening, di tambah dengan hujan yang amat deras. Lalu respon dari bapa ialah “bukaaann…” waddawh tuh kelas langsung jadi kayak stadion bola yang suporternya pada teriak “wooooohh…” di tambah dengan seorang yang sedang berbunga-bunga hatinya (pada saat itu) berkata “udah gede, salah lagi, ckckck”. Mati gile dah, ciput ma bie mualluuu bgt cuyy…
*ahh dah deh, TO BE CONTINUE aja yak…