Rabu, 23 Februari 2011

Identifikasi Jenis Musik Non Tradisional

Dari segi suara, penyanyi Langgam Makassar menggunakan suara yang cukup tinggi. Sedangkan dangdut Bugis sebagiannya saja yang menggunakan suara yang tinggi. Maka dari itu, terkadang Dangdut Bugis banyak di minati oleh pendengarnya karena easy-listening (mudah di dengarkan). Serta banyak orang yang mudah mengikuti lagu Dangdut Bugis walau yang tidak memiliki suara tinggi, sedangkan hanya sebagian orang saja yang dapat menyanyikan musik berjenis Langgam.
Selanjutnya dari segi nada, Langgam bernada sedikit lebih lambat di bandingkan Dangdut. Bahkan terkadang dangdut Bugis memasukkan unsur-unsur techno di nadanya. Jadi dari segi nada, Langgam masih terbilang masih tradisional di bandingkan dengan dangdut Bugis. Walau sebenarnya kedua jenis musik ini telah menggunakan alat musik non tradisional (modern) seperti gitar, bass, keyboard, drum, dll.
Langgam Makassar hampir sama dengan Kroncong yang ada di daerah Jawa. Dan biasanya Langgam Makassar hadir di acara pernikahan orang Makassar, namun sangat jarang di hadirkan di acara pernikahan orang Makassar yang terletak di perdalaman(jauh dari kota). Sedangkan dangdut Bugis sangat mirip dengan dangdut modern yang ada di seluruh Indonesia, namun kebanyakan dangdut Bugis masih menggunakan bahasa Bugis dan menceritakan tentang keadaan yang memang ada di daerah Bugis ini. Serta Langgam Makassar yang menceritakan keadaan yang memang ada di daerah Makassar dan terkadang memasukkan pepatah dari para leluhur mereka.
Kebanyakan Dangdut Bugis memiliki tema percintaan, kesengsaraan, humor, dll. Sedangkan kebanyakan Langgam Makassar bertema kecintaan terhadap sesuatu, baik dengan Tuhan, manusia, benda, ataupun lingkungan sekitar. Jadi tema Dangdut Bugis agak sedikit lebih luas. Dari segi bahasa yang di gunakan pada liriknya pun berbeda. Langgam Makassar menggunakan bahasa yang baku, resmi, namun tetap menggunakan bahasa daerah Makassar. Sedangkan Dangdut Bugis hanya sebagian yang menggunakan bahasa yang kurang baku, bahkan ada juga yang menggunakan bahasa yang aneh untuk sekedar menambahkan unsur humor di dalam liriknya. Terkadang memang lirik Dangdut Bugis cepat melekat bagi para pendengarnya.
Dan yang terakhir, Langgam Makassar sudah agak jarang di temukan lagi kini. Mungkin akibat sedikitnya penerus langgam Makassar yang bisa dan pantas memainkan dan menyanyikan jenis music ini. Karena tidak semua orang memiliki suara yang cukup tinggi untuk menyanyikan Langgam Makassar. Sedangkan Dangdut Bugis kini malah semakin bertambah, baik yang menggunakan bahasa daerah Bugis yang keseluruhan maupun yang menggunakan bahasa Indonesia.
Kedua jenis musik ini memang patut di jaga keberadaannya, agar di masa mendatang Langgam Makassar dan Dangdut Bugis masih dapat di nikmati oleh pendengarnya. Sebab kedua jenis musik ini juga termasuk kekayaan budaya yang di miliki Indonesia.